Hemm.. sekedar lelucon aja,, ketika aku membayangkan rumus matematika mengorbit kepalaku, aku tersenyum menemukan sesuatu. Ya, sesuatu itu adalah keterkaitan cinta dan bahasa matematika. Loh, kug bisa??
Yaap,, jika kita ibaratkan cinta itu sebuah fungsi kuadrat. Maka cinta itu sebenarnya adalah suatu f(x) dari suatu hubungan yang merupakan x . cinta yang berupa f(x) ini dapat diintegral dan didiferensialkan. Jika cinta didiferensialkan menjadi sebuah hubungan biasa antara sesama manusia. Jika diturunkan lagi bisa diibaratkan seperti seseorang yang baru bertemu. Cinta dapat juga diintegral menjadi suatu hubungan tanpa batas, antara manusia dengan yang Diatas.
Karena merupakan suatu fungsi, maka cinta pun punya limit atau batas-batas tertentu. Lim f(x) mendekati tak terhingga adalah batas cinta Allah pada makhluknya. masyaAllah. ^^
Dalam logika, kita pun mengenal implikasi dari sebuah cinta dan persahabatan. Jika cinta maka sahabat bernilai salah jika tidak sahabat. Oleh karena itu, cinta pada dasarnya memiliki hubungan yang lebih kuat dari sahabat itu sendiri karena cinta menghimpun sahabat.
Peluang mendapat cinta pada dasarnya mendekati 1 karena setiap manusia ditakdirkan memiliki cinta sewaktu diturunkan di dunia oleh Allah. Tapi, kadang manusia tidak menyadarinya sehingga peluang itu semakin terkikis dengan kondisi / sifat buruk dari manusia itu sendiri.
Cinta terhadap sesuatu bisa bernilai imajiner, riil sama, dan riil berlainan. Imajiner contohnya adalah imajinasi seseorang terhadap sesuatu yang sangat ia cintai. Terkadang cinta semacam ini bisa berdampak negative karena hanya dalam angan-angan kosong belaka. Cinta pun dapat bernilai riil jika benar-benar dirasakan secara utuh oleh si empunya cinta. Cinta-sama lah yang sangat diharapkan seseorang. Karena cinta sama menandakan kesamaan hati dan bisa dikata jodoh bagi si empunya cinta.
Hmph.. mungkin itu sedikit intermezzo tentang cinta supaya kita bisa lebih refresh mengenai ilmu tertua di dunia yaitu matematika. Hheeee……. @_@
Yaap,, jika kita ibaratkan cinta itu sebuah fungsi kuadrat. Maka cinta itu sebenarnya adalah suatu f(x) dari suatu hubungan yang merupakan x . cinta yang berupa f(x) ini dapat diintegral dan didiferensialkan. Jika cinta didiferensialkan menjadi sebuah hubungan biasa antara sesama manusia. Jika diturunkan lagi bisa diibaratkan seperti seseorang yang baru bertemu. Cinta dapat juga diintegral menjadi suatu hubungan tanpa batas, antara manusia dengan yang Diatas.
Karena merupakan suatu fungsi, maka cinta pun punya limit atau batas-batas tertentu. Lim f(x) mendekati tak terhingga adalah batas cinta Allah pada makhluknya. masyaAllah. ^^
Dalam logika, kita pun mengenal implikasi dari sebuah cinta dan persahabatan. Jika cinta maka sahabat bernilai salah jika tidak sahabat. Oleh karena itu, cinta pada dasarnya memiliki hubungan yang lebih kuat dari sahabat itu sendiri karena cinta menghimpun sahabat.
Peluang mendapat cinta pada dasarnya mendekati 1 karena setiap manusia ditakdirkan memiliki cinta sewaktu diturunkan di dunia oleh Allah. Tapi, kadang manusia tidak menyadarinya sehingga peluang itu semakin terkikis dengan kondisi / sifat buruk dari manusia itu sendiri.
Cinta terhadap sesuatu bisa bernilai imajiner, riil sama, dan riil berlainan. Imajiner contohnya adalah imajinasi seseorang terhadap sesuatu yang sangat ia cintai. Terkadang cinta semacam ini bisa berdampak negative karena hanya dalam angan-angan kosong belaka. Cinta pun dapat bernilai riil jika benar-benar dirasakan secara utuh oleh si empunya cinta. Cinta-sama lah yang sangat diharapkan seseorang. Karena cinta sama menandakan kesamaan hati dan bisa dikata jodoh bagi si empunya cinta.
Hmph.. mungkin itu sedikit intermezzo tentang cinta supaya kita bisa lebih refresh mengenai ilmu tertua di dunia yaitu matematika. Hheeee……. @_@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar